Jumat, 01 Januari 2016

Essay "Kurikulum Berbasis Karakter"



“Kurikulum Berbasis Karakter”
Kurikulum merupakan salah satu pondasi dalam pendidikan, karena didalam kurikulum berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik. Pembentukan kurikulum harus disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan.
Kurikulum yang baik harus mampu menyeimbangkan aspek Akademik dan Karakter sehingga mampu mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman dan menyenangkan. Kita harus menargetkan perubahan perilaku yang baik pada peserta didik sebagai tujuan perbaikan kurikulum pendidikan nasional yang dilakukan.
Kesadaran akan pentingnya pengembangan kurikulum berbasis karakter terinspirasi oleh banyaknya sebuah penyimpangan dan bahkan dalam beberapa indikator bisa dikatakan menjadi sebuah kejahatan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang yang berpendidikan. Para birokrat yang korupsi adalah mereka yang mengenyam pendidikan tinggi. Pada setiap jenjang pendidikan yang mereka tempuh memperoleh pendidikan agama (sesuai agama masing-masing), selain itu mereka juga memperoleh pendidikan kewarganegaraan. Akan tetapi merka sama sekali tidak mencerminkan sebagai orang yang berpendidikan. Hal demikian dapat ditunjukan dengan berbagai kasus di negara ini yang merisaukan dan bahkan merugikan negara.
Oleh karena itu, kurikulum berbasis karakter sangat penting untuk diterapkan, fungsinya untuk pembentukan dan pengembangan potensi, yakni bahwa pembinaan karakter bangsa berfungsi membentuk dan mengembangkan potensi bangsa agar berfikir baik, memiliki cita rasa yang baik dan berperilaku baik. Selain itu berfungsi juga sebagai perbaikan dan penguatan, yakni bahwa pembinaan karakter bangsa berfungsi memperbaiki karakter yang salah yang bertentangan dengan filosofi bangsa serta berbagai aturan yang mengatur kehidupan bangsa ini, serta memperkuat nilai-nilai yang dimiliki dan dijadikan acuan dalam berfikir, bercita rasa dan bertindak. Dan juga berfungsi sebagai penyaringan, yakni pendidikan karakter berfungsi sebagai penyaring nilai-nilai luar yang masuk pada masyarakat Indonsia, yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur pancasila.
Rumusan nilai pendidikan karakter yang dapat diterapkan yakni: Nilai religius, yaitu sikap perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Toleran, yakni sikap dan tindakan yang menghargai pebedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang bebeda dengan dirinya. Jujur, yaitu perilaku  yang didasarkan pada upaya menjaadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaaan. Disiplin, yakni tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Kerja keras, yaitu perilaku yang menunjukkan upaya sunguh-sunguh dalam mengatasi bebagai hambatan belajar dan tugas, serta melakukan tugas sebaik-baiknya. Kreatif, yaitu berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil dari sesuatu yang telah dimiliki. Mandiri, yakni sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesikan tugas-tugas. Demokratis, yaitu cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Rasa ingin tahu, yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari seuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Menghargai prestasi, yaitu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk mmenghasilkan sesuatu yang berguna untuk masyarakat, dan mengakui serta menghomati keberhasilan oran lain. Bersahabat/komunnikatif, yaitu tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, begaul, dan bekeja sama dengan oang lain. Cinta damai, yakni sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan oang lain merasa senang dan aman atas kehadirannya. Gemar membaca, yakni kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebaikan bagi dirinnya. Peduli sosial, yaitu sikap dan perilaku yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Tanggung jawab, yaitu sikap dan perilaku seseoran untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, linkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Karena melihat beragamnya nilai diatas yang harus dikembangkan dalam pendidikan karakter, maka sudah sepatutnya pendidikan karakter menjadi tanggung jawab  bersama, yaitu: a) satuan pendidikan, yakni sekolah harus berusaha memasukan nilai-nilai karakter tersebut secara kulikuler, baik pada mata pelajaran pendiikan agama, pendidikan kewarganegaan atau yang lainnya, serta menciptkan budaya sekolah yang dapat menumbuhkan rasa berfikir, bercita rasa dan berperilaku yang mendukung proses pembinaan karakter pada siswanya. b) Pemerintahan, pemerintah baik pusat atau daerah harus memperlihatkan cara befikir, becita rasa dan berperilaku yang menunjukkan karakter  kebangsaan  yang baik, sehingga dapat dicontoh oleh siswa. c) Masyarakat sipil, yaitu anggota masyarakat yang berada dilingkungan yang terakses oleh siswa yang mencerminkan karakter yang baik. d) media masa, yaitu media cetak dan elektronik diharapkan tidak mengekpoitasi kasus-kasus amoral dan kejahatan aagar tidak menginspirasikan anak-anak untuk hal yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar