ANALISIS DAN PERBEDAAN MASTERY LEARNING
DAN MULTIPLE INTELIGENSI
Analisis Mastery Learning dan Mutiple Inteligensi
A. Mastery Learning
(Strategi Belajar Tuntas)
Dari pemamaparan di atas dapat di analisa
bahwa model pembelajaran Mastery Learning adalah salah satu model pembelajaran
yang bertujuan agar bahan ajar dikuasai secara tuntas oleh siswa. Secara umum
istilah multiple intelligences adalah kecerdasan atau lebih jelasnya adalah
kemampuan untuk memecahkan suatu masalah, kemampuan untuk menciptakan masalah
baru untuk dipecahkan, kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau menawarkan
suatu pelayanan yang berharga dalam suatu kebudayaan masyarakat.
Belajar tuntas adalah suatu strategi
pengajaran yang diindividualisasikan dengan menggunakan pendekatan kelompok.
Belajar tuntas diharapkan mampu mengatasi kelemahan yang terdapat pada strategi
belajar mengajar lainnya.
Dalam kegiatan belajr mengajar guru harus
melakukan perencanaan terlebih dahulu agar guru tersebut mampu mengajar peserta
didiknya dengan baik. Pembelajaran tuntas merupakan strategi belajar yang baik
digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan, karena dengan belajar tuntas,
siswa dituntut untuk benar-benar menguasai materi yang dipelajari, dengan
begitu maka siswa yang belum menguasai materi akan terus mengulang kembali
materi yang telah dipelajarinya sampai dia benar-benar menguasainya, meskipun
tidak 100% siswa tersebut memahaminya.
Dalam strategi ini menuntut siswa untuk
aktif dalam kegiatan pembelajaran, selain itu penilaian dalam pembelajaran
tuntas ini mengandung unsur objektifitas yang tinggi.
B. Multiple Intelegensi
Inteligensi adalah kemampuan yang dibawa
sejak lahir yang dapat digunakan untuk menyesuaikan diri terhadap kebutuhan
baru dengan menggunakan alat-alat berpikir yang sesuai dengan tujuanya.Para
ahli mempunyai pengertian yang beragam tentang intelegensi salah satunya yaitu
Woolfolk mengemukakan bahwa intelegensi itu merupakan satu atau beberapa
kemampuan untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan dalam rangka memecahkan
masalah dan beradaptasi dengan lingkungan.Adapun faktor yang mempengaruhi
inteligensi adalah faktor Bawaan, kematangan, pembentukan, minat dan kebebasan.
Ciri-ciri perbuatan inteligensi ada enam yang dikemukakan oleh Carl
Witherington.
Multiple inteligensi adalah kemampuan
untuk memecahakan masalah atau menciptakan suatu produk yang efektif atau
bernilai dalam satu latar belakang budaya tertentu. Artinya, setiap orang jika
dihadapkan pada satu masalah, ia memiliki sejumlah kemampuan untuk memecahkan
masalah yang berbeda sesuai dengan konteksnya. Karakteristik yang dikemukakan
oleh Gardner ada enam.Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi multiple
inteligensi yang dikemukakan oleh Armstrong, ada dua yaitu faktor biologis dan
sejarah hidup pribadi atau pengalaman-pengalaman yang telah dialami.Untuk
menerapkan teori multipel intelegensi dalam program pembelajaran diperlukan usaha
yang serius dari guru. Guru harus membiasakan diri mengembangkan program
pembelajaran yang berorientasi pada siswa bukan pada materi atau dirinya
sendiri.
Perbedaan Mastery
Learning dan Mutiple Inteligensi
No
|
Nama Perbeaan
|
Mastery Learning
|
Multiple Inteligensi
|
1
|
Pengertian
|
Pendekatan pembelajaran berdasar pandangan filosofis bahwa seluruh peserta
didik dapat belajar jika mereka mendapat dukungan kondisi yang tepat
|
Kemampuan
untuk memecahakan masalah atau menciptakan suatu produk yang efektif atau
bernilai dalam satu latar belakang budaya tertentu
|
2
|
Ciri-ciri
|
1) Siswa
dapat belajar dengan baik dalam kondisi pengajaran yang tepat sesuai dengan
harapan pengajar.
2) Bakat
seorang siswa dalam bidang pengajaran dapat diramalkan, baik tingkatannya
maupun waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari bahan tersebut. Bakat
berfungsi sebagai indeks tingkatan belajar siswa dan sebagai suatu ukuran
satuan waktu.
3) Tingkat
hasil belajar bergantung pada waktu yang digunakan secara nyata oleh siswa
untuk mempelajari sesuatu dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan untuk
mempelajarinya
4) Tingkat
belajar sama dengan ketentuan, kesempatan belajar bakat, kualitas pengajaran,
dan kemampuan memahami pelajaran.
5) Setiap
siswa memperoleh kesempatan belajar yang berdiferensiasi dan kualitas
pengajaran yang berdiferensiasi pula.
|
1)
Kecerdasan Linguistik, memiliki ciri antara lain: suka menulis kreatif, suka
mengarang kisah khayal atau menceritakan lelucon, sangat hafal nama, tempat,
tanggal atau hal-hal kecil, membaca di waktu senggang, mengeja kata dengan
tepat dan mudah, suka mengisi teka-teki silang, menikmati dengan cara
mendengarkan, unggul dalam mata pelajaran bahasa (membaca, menulis dan
berkomunikasi).
2)
Kecerdasan Matematika-Logis, cirinya antara lain: menghitung problem
aritmatika dengan cepat di luar kepala, suka mengajukan pertanyaan yang
sifatnya analisis, misalnya mengapa hujan turun?, ahli dalam permainan catur,
halma dsb, mampu menjelaskan masalah secara logis, suka merancang eksperimen
untuk membuktikan sesuatu, menghabiskan waktu dengan permainan logika seperti
teka-teki, berprestasi dalam Matematika dan IPA.
3)
Kecerdasan Musikal, memiliki ciri antara lain: suka memainkan alat musik di
rumah atau di sekolah, mudah mengingat melodi suatu lagu, lebih bisa belajar
dengan iringan musik, bernyanyi atau bersenandung untuk diri sendiri atau
orang lain, mudah mengikuti irama musik, mempunyai suara bagus untuk
bernyanyi, berprestasi bagus dalam mata pelajaran musik.
Dan
lainnya
|
3
|
Faktor-faktor
yang mempengaruhi
|
1) Bakat
untuk mempelajari sesuatu
2) Mutu
pengajaran
3)
Kesanggupan untuk memahami pengajaran
4)
Ketekunan
5) Waktu
yang tersedia untuk belajar
|
1) Faktor
Bawaan atau Keturunan
2) Faktor
Minat dan Pembawaan yang Khas
3) Faktor
Pembentukan atau Lingkungan
4) Faktor
Kematangan
5) Faktor
Kebebasan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar